Mulai dari Nol

Posted in My Life on February 11, 2017 by dogelz

Dijalani

Dihadapi

Disyukuri

Dinikmati

F  O  K  U  S

S  U  K  S  E  S

B  A  H  A  G  I  A

Kalian segalanya bagiku

Posted in My Life on February 11, 2017 by dogelz

img_20170209_151832

Kalian segalanya bagi papa, papa akan selalu berjuang untuk kalian supaya bahagia… jadilah anak-anak yang shaleh dan shalehah, pintar, banyak rezeki, berbakti pada orang tua. Aamiin…

Saya, aku dan diriku

Posted in My Life on September 3, 2015 by dogelz

Hari ini terasa lelah bgt, kepala pusing, lemes, masuk angin kali ya?
Cuma ada 3 orang yg mengerti dan merasakan gimana saya saat ini yaitu saya, aku dan diriku sendiri.

Empati

Posted in My Life on September 2, 2015 by dogelz

Empati? Dimana kita bisa ikut merasakan apa yg dialami atau dirasakan orang lain, jika empati kita tinggi maka rasa akan menghargai sesama akan timbul. Itu pengertian empati menurut sy kadang suka terbalik dengan simpati, ga tau lah mana yg bener haha….

Ikhlas

Posted in My Life on August 18, 2015 by dogelz

Ikhlas…. satu kata itu gampang diucapkan tapi susah dilakukan, apapun kerjaan kita tugas kita kewajiban kita jika dilakukan dg ikhlas tidak akan menjadi beban meskipun hasilnya tidak sesuai harapan maka ikhlas dan pasrah menjadi pilihan asalkan sebelum pasrah kita sudah melakukan yang terbaik telah berusaha semaksimal mungkin untuk meraih tujuan.
Dalam perjalanan hidup tidak semua yg kita inginkan akan terpenuhi, realita kehidupan tidak selamanya sesuai mimpi dan cita2.

Media Sosial (medsos) dan SmartPhone

Posted in My Life on August 14, 2015 by dogelz

Namanya aja media sosial tempat berteman, bercengkrama, bergaul dan apalah itu tetapi sebetulnya kita terisolasi, kenapa?? Sebetulnya itu hanya ilusi semata, ilusi dunia maya.
Bersosial hanya dengan tulisan tulisan, saling like status saling tag ini itu saling mention dll tetapi itu semua tidak nyata, kita tidak bertatap muka langsung hanya lewat smartphonesmart handphone nya saja tapi bikin tidak smart people nya, kita sudah diperdaya oleh yg namanya media sosial yang tidak nyata yg penuh tipu daya, dalam tulisan di medsos kita menumpahkan isi hati pikiran dg indah, tahukah??
Apakah yg nulis status itu seindah/segalau tulisannya tanpa kita menatap langsung orangnya??
Ramai di grup saling cerita saling ejek saling tertawa dll tapi itu hanya bentuk tulisan, apakah kita tau tanpa bertemu berkumpul langsung bagaimana mimik muka aslinya??
Ramai kita menulis di smartphone atau medsos tapi apakah pas menulis ruangannya ramai?? Padahal hanya duduk sendiri bisa juga sambil tiduran tidak merasakan ramai sebenarnya kayak di dunia nyata.
Ok… kita bisa janjian untuk berkumpul langsung alias kopi darat tetapi pas kopdar bersama sebagian masih sibuk dg smartphone nya.
Di ruang keluarga lg nonton tv atau lg kumpul sama keluarga pada diem sibuk dg smartphone masing2 ada yg maen game, update status dll lah, kumpulnya iya tapi kumpul masing2 dg dunianya sendiri hehe…
Katanya dg adanya si handphone pintar di dunia kerja bisa lebih efektif berkoordinasi dalam grup baik itu bbm, wa dll apakah benar efektif?? Yg ada kita terus harus laporan ketak ketik hasil kerja melapor di grup, menyita waktu… harus berpikir apa yg mau kita laporkan bagaimana bahasanya, kalau cuma sekali laporannya ok gak apa2 tapi jika harus tiap jam melapor kapan kerjanya bray?? Xixi.. misal kita harus melapor di grup per 2 jam sekali, asumsikan melapor itu 20 menit… berapa menit terbuang waktu?? Blm ditambah waktu istirahat 1jam.. makanya jaman skrg bnyk yg pulang kerja malam hehe…
Medsos juga sering disalah gunakan oknum misal untuk menipu dlm jual beli, merayu seseorang dll… dalam jual beli si oknum menuliskan barang dagangannya dg luar biasa setelah barang keterima tidak sesuai tulisannya, coba jika jual beli langsung hal itu akan terminimalisir.
Seseorang merayu lawan jenisnya dg kata2 indah nan gombal sehingga klepek klepek tuh, padahal tahukah yg merayu itu sebenarnya gimana lg apa?? Coba klo ketemu langsung akan lebih mengetahui dg melihat wajahnya.
Memakai icon emotion ketawa, nangis, berdoa, kedinginan, kepanasan, lari, melamun, berpikir dan lain sebagainya, apakah kenyataannya gt?? Hehe

Pakai lah smartphone dg pintar dan bijak! Gunakanlah medsos seperlunya! Jangan lupakan dunia nyata yg lebih indah dan terasa.

Udah ah edisi ga bisa tidur jadi ngacaprak kamana mana haha
Da urang ge sarua anteng wae ku eta si ngarana gadget jeung si medsos.
Heup ah.. mangga bilih aya nu bd nambihan.

Selamat jalan bapak

Posted in My Life on August 11, 2015 by dogelz

10 Agustus 2015 jam 17an ada tlp masuk dari kakak sambil nangis cuma bilang “sep cepet pulang, bapak sep bapak”
sy cepet2 pulang, dijalan tlp istri suruh ke rmh bapak, selang 15 menit tlp lg istri dan jawabannya “bapak meninggal” rasanya ga percaya bapak udah tiada soalnya masih sehat2 aja.
Datang ke rumah bapak nampak ibu lg baca yasin, sy langsung buka kain penutup dan….. wajah bapak tampak mata nutup, sy nangis sambil usap2 kening bapak, dingin ga ada reaksi.. saudara tetangga mulai berdatangan sy masih ga kuat nahan air mata.
Tak lama kemudian jenajah bapak dimandiin dan sy ikut memandikan, kulihat wajah, tubuh bapak terbaring, sy bilas2 pakai sabun sy siram pakai air.. dibantu ustadz yg tak hentinya membacakan ayat2 sambil mandiin.
jenazah bapak dikebumikan sekitar jam 22.

Sy pulang sama anak istri, dijalan teringat bapak, waktu kecil sering jalan2 sama bapak, saya masih ingat waktu kecil bapak sangat bangga kpd sy karena sy tamat puasa walau pun satu hari, bapak bilang ke saudara2 nya bahwa anaknya tamat puasa.

Bapak meninggal mendadak, kata kakak sehabis makan bapak tiduran di kursi, kakak manggil2 bapak tp tidak menjawab, dideketin bapak sudah tidak bernafas dg posisi tidur terlentang, tangan kayak orang shalat, mata bibir tertutup.
Usia bapak saya udah 70th jika diliat sesuai ktp.

Pak, maafin sy belum bisa membahagiakan bapak, semoga amal ibadah bapak diterima oleh Allah SWT, diterima iman islamnya, ditenangkan diterangkan di alam kubur aamiin… Selamat jalan bapak, sy, istri dan anak2 akan selalu mengenang bapak.

Hobi itu susah untuk dihentikan…

Posted in My Life on July 21, 2015 by dogelz

Mempunyai hobi memang menyenangkan jika hobi dijadikan usaha akan lebih menyenangkan, punya penghasilan dari hobi.. Mantap.
Namanya hobi jarang yang untung jika hanya sekedar hobi.
Untuk berhenti dari hobi memang tidak bisa sekaligus harus perlahan lahan, akan tetapi meskipun hobi itu sudah gak dijalani lagi pasti suatu saat akan kembali ke hobi tersebut, mungkin takarannya berbeda bisa lebih gila atau biasa aja. Misalkan hobi burung, sekarang hobi dengan burung mahal yang biasa dikonteskan, setelah berhenti hobi itu dan suatu saat piara burung lagi pilihannya ada 2, piara burung biasa aja yg penting bunyi gacor atau pilihan lainnya piara burung yang lebih mahal. Itu tergantung cara berpikir dan kepuasan.

Kutak ketik daripada bengong hehehe

Maaf copas dari http://pengusahamuslim.com/cerai-karena-masalah-duit/#.VVS1PrZuvJs

Posted in My Life on May 14, 2015 by dogelz

http://pengusahamuslim.com/cerai-karena-masalah-duit/#.VVS1PrZuvJs

baca artikel di alamat diatas jadi pengen copas disini, mohon maaf saya copas artikelnya.

Bismillah.

Allahumma yassir wa a’in.

Selain curhat masalah utang, http://www.konsultasisyariah.com juga kebanjiran curhat konflik keluarga. Pemicunya beraneka ragam, mulai dari masalah “berantem” dengan mertua, ekonomi keluarga, rebutan duit, sampai masalah perselingkuhan. Maklum saja, ini menyangkut hajat banyak orang. Tak kalah banyaknya adalah “bentrokan” suami-istri karena soal ekonomi. Akhirnya, saya coba-coba iseng googling. Saya pasang keyword “cerai ekonomi”, jreeet … muncul berbagai tulisan tentang gugat cerai dari pihak istri, sekian ratus orang. Allah Al-Musta’an ….

Kita semua sepakat, keharmonisan keluarga sangat dipengaruhi kebahagiaan hati masing-masing anggota keluarga. Umumnya, sebelum terikat tali pernikahan, orang membayangkan kebahagiaan hanya sebatas meluapkan nafsu biologis, setelah terjalin cinta. Ah … yang penting hidup bersama, urusan makan, dipikir nantilah. Yang penting, sudah ada penghasilan … syukur-syukur, disokong mertua.

Namun, biasanya, ini tidak berlangsung lama. Semangat ini akan mulai surut, sejalan dengan banyak persoalan yang muncul. Mari kita rehat sejenak, mencoba merenungkan beberapa nasihat Islam, dalam membina keluarga yang bahagia dan membahagiakan.

Jadikan “cerai” solusi paling terakhir

Mungkin, ini kata pamungkas yang seharusnya ditaruh di akhir tulisan ini. Namun, tidak ada salahnya bila ditaruh di depan. Biar yang keburu menutup halaman ini tetap bisa menangkap salah satu pesan sentral dalam bahasan ini.

Ya, hati-hati dengan kata “cerai”, “pisah”, “talak”, “minta cerai”, dan semacamnya. Jangan bermudah-mudah melontarkan kata-kata ini setiap kali kepala Anda memanas karena masalah rumah tangga. Tahan lidah baik-baik, meskipun perasaan Anda telah berteriak dengan kencang, “Kita ceraa … iiiii ….” Semoga Allah segera menurunkan tensi darah Anda.

Barangkali, hadis berikut bisa membuat Anda sangat menyesal jika harus bercerai. Disebutkan dalam hadis sahih dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, Nabi ‘alaihish shalatu was salam bersabda,

إِنَّ إِبْلِيسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُولُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِىءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُولُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ – قَالَ – فَيُدْنِيهِ مِنْهُ وَيَقُولُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya, singgasana iblis berada di atas laut. Dia mengutus para pasukannya. Setan yang paling dekat kedudukannya adalah yang paling besar godaannya. Di antara mereka, ada yang melapor, ‘Saya telah melakukan godaan ini.’ Iblis berkomentar, ‘Kamu belum melakukan apa-apa.’ Datang yang lain melaporkan, ‘Saya menggoda seseorang, sehingga ketika saya meninggalkannya, dia telah bepisah (talak) dengan istrinya.’ Kemudian, iblis mengajaknya untuk duduk di dekatnya dan berkata, ‘Sebaik-baik setan adalah kamu.’” (H.R. Muslim, no. 2813)

Pada dasarnya, talak adalah perbuatan yang dihalalkan. Akan tetapi, perbuatan ini disenangi iblis karena perceraian memberikan dampak buruk yang besar bagi kehidupan manusia. Betapa banyak anak yang terlantar, tidak merasakan pendidikan yang layak, gara-gara broken home. Bisa jadi, dia akan disiapkan iblis untuk menjadi bala tentaranya. Bahkan, salah satu dampak negatif sihir yang disebutkan oleh Allah dalam Alquran adalah memisahkan antara suami dan istri. Allah berfirman,

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِه

“Mereka belajar dari keduanya (Harut dan Marut) ilmu sihir yang bisa digunakan untuk memisahkan seseorang dengan istrinya.” (Q.S. Al-Baqarah:102)

Secara khusus, bagi pihak istri, jangan bermudah-mudah minta cerai gara-gara percikan api kecil yang meletup di tengah-tengah keluarga Anda. Selama itu masih bisa dipadamkan, berupayalah agar jangan dinyalakan. Renungkan hadis berikut; semoga Anda akan sedikit merinding untuk sampai hati mengajukan gugat cerai kepada suami Anda.

Dari Tsauban radhiallahu ‘an hu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا الطَّلاَقَ فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

“Wanita mana pun yang meminta suaminya untuk menceraikannya, tanpa ada alasan yang dibenarkan, maka dia diharamkan mencium bau surga.” (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah; dinilai sahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)

Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الـمُخْتَلِعَاتُ هُنَّ الـمُنَافِقَاتُ

“Wanita yang suka meminta cerai (tanpa alasan yang benar), merekalah para wanita munafik.” (H.R. Ahmad dan Turmudzi; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Akan tetapi, tunggu, jangan salah paham dulu. Hadis di atas bukanlah melegalkan sikap suami untuk tidak memenuhi hak istrinya. Bagi Anda, para istri yang tidak mendapat hak nafkah dari suami, Anda berhak menuntut suami untuk menunaikan kewajibannya. Namun, sekali lagi, itu belum tepat saatnya Anda minta cerai.

Menikah, penyebab diperolehnya penghasilan

Percaya atau tidak percaya, Anda saya paksa untuk percaya. Bukan karena saya diktator, tetapi karena kita harus tunduk pada dalil. Disebutkan dalam hadis sahih dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ

“Ada tiga orang; telah menjadi kewajiban Allah untuk menolongnya: Orang yang berjihad di jalan Allah, orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatannya, dan budak yang ingin menebus dirinya.” (H.R. Nasa’i dan Turmudzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)

Barang ali, janji dalam hadis di atas belum kunjung turun di keluarga Anda, tatkala himpitan ekonomi sedang melanda. Namun, Anda tidak boleh keburu berontak. Anda harus yakin, Anda harus berbaik sangka kepada Allah, Anda butuh sabar dan menahan gejolak nafsu. Pasang kuda-kuda tawakal kepada Allah. Insya Allah, Anda akan segera “kejugrukan gunung kembang” (mendapat jalan keluar).

Jadilah keluarga yang kompak

Mungkin, prinsip “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul” perlu diterapkan dalam keluarga kita. Samakah visi dan satukan langkah untuk mewujudkan kebahagiaan Anda dan anak Anda.

Kalau pemikiran dan tenaga dua orang yang diikat dengan cinta disatukan, kelihatannya sulit dibayangkan jika keduanya sampai kerepotan mencari solusi terbaik. Namun, sekali lagi, butuh kekompakan.

Sebaliknya, jangan sampai Anda menjadi musuh bagi pasangan Anda. Terkadang, salah satu pihak lebih memerhatikan kepentingan dirinya dan kepentingan kerabatnya, dibandingkan mengutamakan keluarga. “Yang penting, saya senang, orang tua saya juga senang, meskipun harus merugikan pihak suami atau istri.” Disadari maupun tidak, bisa jadi, prinsip semacam ini akan semakin memperkeruh masalah Anda.

Bukan dalam rangka menuduh pihak yang mana, tetapi umumnya, kesadaran pihak wanita terkadang harus lebih banyak dipupuk. Persoalannya, kesempitan ekonomi identik dengan gugat cerai dari pihak istri. Karena itu, jauh-jauh hari, Allah ingatkan agar para suami senantiasa waspada akan kondisi istrinya. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Wahai orang-orang mukmin, sesungguhnya, di antara istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka, dan jika kamu memaafkan, tidak memarahi, serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. At-Taghabun:14)

Ayat ini bukan ngajari Anda untuk su’uzhan pada keluarga Anda, karena tidak semua istri memiliki sifat demikian. Ini bisa disimpulkan dari kata “di antara istri ….” Untuk itu, jangan keburu pasang kuda-kuda marah dan marah. Perhatikan lanjutan ayat, “… Jika kamu memaafkan, tidak memarahi, serta mengampuni (mereka) ….” Ini yang harusnya Anda ingat-ingat.

Balasannya, “… Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ….” Artinya, dengan kasih sayang Allah yang sangat luas, Allah akan memberikan jalan terbaik bagi Anda. Bisa jadi, Allah akan mengubah tabiat istri Anda atau Allah akan melapangkan rezeki Anda.

Suami berkewajiban memberi nafkah semampunya

Anda jangan keburu protes kepada suami ketika posisi Anda dan keluarga “kelihatannya belum semapan tetangga”; uang belanja masih kurang, belum sempat beli baju baru, enggak bisa jalan-jalan ke shopping center, enggak ada rekreasi, belum dapat perawatan kulit, belum ngasih kiriman ke orang tua, dan seabrek keinginan Anda untuk menuju bahagia. Sayangnya, gaji suami Anda sebulan tidak cukup. Kalau dipakai untuk itu semua, paling-paling, cuma seminggu sudah habis.

Jangan buru-buru, sikapi itu dengan hati dingin dan pasrah kepada yang Kuasa. Suami Anda tidak dibebani tanggung jawab yang lebih dari batas kemampuannya. Semoga Allah akan segera memberikan kemudahan bagi keluarga Anda. Allah berfirman,

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

“Orang yang mampu hendaklah memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar kemampuan yang Allah berikan kepadanya. Allah, kelak, akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Q.S. Ath-Thalaq:7)

Sebenarnya, permasalahannya bisa kita paksa untuk disederhanakan. Ketika kita menyadari bahwa penghasilan Suami belum cukup untuk mewujudkan konsep “hidup bahagia” yang ideal menurut Anda, segera ambil tindakan skala prioritas. Tidak semua keinginan Anda bisa terpenuhi dengan gaji Suami. Dahulukan yang paling penting, kemudian yang penting. Kebutuhan yang sekiranya bisa ditahan, mungkin belum saatnya diwujudkan sekarang. Bersabarlah, perbanyak memohon–kepada Allah–kemudahan hidup, sambil sedikit mencoba menabung untuk mewujudkan cita yang Anda harapkan.

Potret rumah tangga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Sebagai pemungkas, mari kita simak kemesraan kelurga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah himpitan ekonomi yang mereka alami. Berikut ini kesaksian sejarah dari mereka yang pernah sezaman dengan manusia paling mulia di dunia ini.

1. Aisyah radhiallahu ‘anha, istri tercinta beliau, mengatakan,

ما شبع آل محمد صلى الله عليه و سلم من خبز بر مأدوم ثلاثة أيام حتى لحق بالله

“Keluarga Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu belum pernah kenyang dengan roti gandum yang berlauk selama tiga hari berturut-turut, sampai beliau diwafatkan oleh Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

2. Al-Hasan Al-Bashri, salah satu ulama tabi’in yang sewaktu kecilnya diasuh oleh sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menggambarkan kesederhanaan rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau mengatakan,

كنت أدخل بيوت أزواج النبي صلى الله عليه وسلم في خلافة عثمان بن عفان فأتناول سقفها بيدي

“Aku pernah masuk ke rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman pemerintahan Utsman, dan aku bisa memegang atap rumah beliau dengan tanganku.” (Ath-Thabaqat Al-Kubra, 1:501, Ibnu Sa’d)

3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللهم اجعل رزق آل محمد قوتا

“Ya Allah, jadikanlah rezeki untuk keluarga Muhammad adalah sebatas untuk kebutuhan pokoknya.” (H.R. Muslim dan Turmudzi)

Yang mengagumkan, tidak ditemukan riwayat yang menyebutkan kasus perceraian beliau dengan para istri beliau, disebabkan himpitan ekonomi dan kemiskinan yang beliau alami.

Semoga Allah menjadikan keluarga kita, keluarga yang sakinah berhias sunah. Amin ….

Artikel http://www.PengusahaMuslim.com

Apa ya?

Posted in My Life on May 8, 2015 by dogelz

bnyk yg pengen ditulis, tapi nulis apa dulu ya? haha
curat coret jadi sajak hehe
hmmm…. nanti lg aja lah